Selasa, 27 Oktober 2009

Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air.
Cuci tangan harus selalu di lakukan dengan benar sebelum dan sesudah melakukan tindakan perawatan walaupun memakai sarung tangan atau alat pelindung lain untuk menghilangkan / mengurangi mikroorganisme yang ada di tangan sehingga penyebaran penyakit dapat di kurangi dan lingkungan terjaga dari infeksi.
TUJUAN CUCI TANGAN ADALAH
• Menghilangkan atau meminimalkan miroorganisme di tangan
• Mencegah perpindahan mikroorganisme dari lingkungan ke pasien dan dari pasien ke petugas kesehatan.
• Tindakan utama dalam pengendalian infeksi nosokomial
Menurut Semmelweis (1861)
Penularan penyakit menular dari pasien ke pasien terjadi melalui tangan petugas
Menurut Boyce (1999 ), Larson ( 1995)
Menjaga kebersihan tangan dengan baik dan benar dapat mencegah penularan mikroorganisme dan menurunkan frekuensi infeksi nosokomial









PENGHUNI TANGAN
Resident Flora &Transient Flora
Resident Flora
• Mikroorganisme yang tinggal dilapisan kulit yang lebih dalam serta didalam folikel rambut
• Tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, bahkan dengan pencucian dan pembilasan dengan sabun dan air bersih
Transient Flora
• Mikroorganisme yang berada dalam lapisan atas kulit.
• Diperoleh melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan lain atau permukaan yang terkontaminasi
• Tinggal dilapisan luar kulit dan terangkat sebagian dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir
JENIS-JENIS CUCI TANGAN
• Cuci tangan rutin
• Cuci tangan prosedural
• Cuci tangan pembedahan
CUCI TANGAN RUTIN :
– Basahi tangan setinggi pertengahan lengan bawah dengan air mengalir
– Gunakan sabun di bagian telapak tangan yang telah basah
– Digosok telapak tangan ke telapak tangan, sehingga menghasikan busa secukupnya selama 15-20 detik sesuai dengan langkah-langkah cuci tangan
– Bilas kembali dengan air bersih
– Tutup kran dengan siku atau tissu
– Keringkan tangan dengan tisu/handuk kertas
– Hindarkan menyentuh benda disekitarnya setelah mencuci tangan.
CUCI TANGAN PROSEDURAL :
Cuci tangan rutin + bahan antiseptic



CUCI TANGAN PEMBEDAHAN :
• Pakailah tutup kepala dan masker
• Lepas semua perhiasan yang ada ditangan
• Basahi tangan dengan air kran sampai rata
• Teteskan disinfektan ± 2 – 5 cc, ratakan di kedua tangan sampai berbusa agar kotoran bisa lepas
• Usahakan posisi tangan lebih tinggi dari siku
• Sikat kedua tangan satu persatu dimulai dari kuku, ujung jari sampai telapak tangan termasuk lipatan-lipatan bagian tepi jari.
• Sikat lengan bawah (pergelangan sampai dengan siku) memakai disinfektan, termasuk bagian tepi dan luar sampai bersih.
• Bilas kedua tangan dan lengan sampai batas siku dalam secara berulang sampai basah
• Posisi tangan tetap di atas siku dan biarkan air yang menetes di bagian siku sampai habis.
• Usahakan kedua tangan terhindar dari benda-benda yang tidak steril.
• Keringkan kedua tangan dengan handuk steril, dimulai dari sel-sela jari sampai kering lebih 5 cm diatas siku dengan cara memutar (tiap sisi handuk untuk satu tangan)

KAPAN KITA MELAKUKAN CUCI TANGAN.........????
• Segera setelah tiba di rumah sakit
• Sebelum masuk & tinggalkan ruangan pasien
• Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien atau benda yang terkontaminasi cairan tubuh pasien
• Diantara kontak pasien satu dengan yang lain
• Sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada pasien
• Sesudah ke kamar kecil
• Sesudah kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya
• Bila tangan kotor
• Sebelum meninggalkan rumah sakit
• Segera setelah melepaskan sarung tangan
• Segera setelah membersihkan sekresi hidung
• Sebelum dan setelah menyiapkan dan mengkonsumsi makanan







SIAPA YANG WAJIB CUCI TANGAN.............???
• Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien seperti: dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya (fisioterapi, teknisi)
• Setiap orang yang ada kontak dengan pasien, meskipun tidak langsung seperti : ahli gizi, farmasi dan petugas laboratorium
• Setiap personil yang berkontribusi dengan prosedur yang dilakukan terhadap pasien
• Setiap orang yang bekerja di rumah sakit


Individu
• Rendahnya pengetahuan dan pengalaman
• Keterbatasan pengetahuan tentang pedoman handhygiene
• Kurangnya pemahaman tentang resiko dari transmisi mikroorganisme pathogen dari tangan
• Irritasi kulit tangan terhadap bahan yang digunakan
Kelompok
• Kurangnya program pendidikan dan pelatihan
• Kurangnya pemahaman tentang resiko dari transmisi mikroorganisme pathogen dari tangan
• Cuci tangan dilakukan jika dalam pengawasan saja.
• Bekerja dilingkungan unit kegawatan atau kondisi yang sangat sibuk
• Tidak ada role model dari staff inti
• Kurang peduli dan masa bodoh
Institusi
• Keterbatasan tentang program panduan/ pedoman
• Keterbatasan sarana dan prasarana
• Rendahnya tradisi lingkungan untuk melaksanakan kepatuhan program
• Kurangnya pengawasan, sanksi, reward dan support terhadap pelaksanaan program
Kesimpulan
• Handhygienen yang terdiri dari Cuci tangan dan pengganti cuci tangan atau penggunaan sarana hand rub sangatlah penting dalam upaya mengendalikan dan menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial.
• Pelaksanaan ini dapat berhasil jika dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan kepatuhan dalam pelaksanaan yang dilakukan oleh masing-masing individu yang ditopang oleh kebijakan manajemen terhadap sarana dan prasanan yang dibutuhkan .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar